Era Society 5.0 : Teknologi terbarukan sebagai Pengembangan Industri 4.0. - Andi Zulfadhli Al-Ghiffary

Andi Zulfadhli Al-Ghiffary

Kaur Tata Usaha MTsN Bantaeng

test banner

Friday, September 2, 2022

Era Society 5.0 : Teknologi terbarukan sebagai Pengembangan Industri 4.0.

Belum lagi dipahami secara mendalam istilah industri 4.0, sudah nampak di depan kita istilah baru yang merupakan kelanjutan di duga merupakan kelanjutan pengembangan dari proyek teknologi terbarukan yaitu society  5.0. Seperti yang pernah saya tulis bahwa istilah industri 4.0 dapat dipahami secara sederhana bahwa dalam kehidupan dalam masyarakat secara umu adalah pemanfaat teknologi digital dan komputer yang digunakan untuk mengembangkan industri, manufaktur. Sebelum lanjut bahasannya secara singkat perlu memberikan apa yang dimaksud dengan manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengelola atau memproduksi barang jadi yang bernilai jual dari olahan bahan mentah.

Sejak munculnya industry 4.0 yang menyita perhatian, rupanya dikembangkan sedemikian rupa sampai tercipta dengan diumumkannya generasi baru yang merupakan penyempurnaan yang ada sebelumnya dengan istilah revolusi industry 5.0 atau dengan sebutan lainnya society 5.0, hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi keperluan umat manusia. Kalau pada industry 4.0 dititikberatkan pada kekuasaan penanam modal pada perusahaan tertentu dengan mengandalkan transformasi teknologi IoT dan robotol yang merupakan rekayasa buatan dengan sedangkan pada society 5.0 dititikberatkan pada aspek manusianya supaya dapat menikmati kehidupan yang layak dan berkualitas.

Pengaruh perkembangan dan kemajuan teknologi yang dahsyat itu,  ternyata ditemukan batasan antara manusia dengan teknologi tersebut. Akibatnya industry 4.0 telah memunculkan dilema karena akan menciptakan jarak antara manusia dengan teknologi, sehingga keberadaannya dinilai berdampak kurang efisien bagi umat manusia. Karena itu pada society 5.0 akan berfokus pada dimensi sosialnya dari suatu perkembangan teknologi. Sebuah human-centric society dimana dimana pertumbuhan ekonomi dan perubahan social dapat dikembangkan secara positif, dengan harapan masyarakat dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi dam dengan layak dan nyaman.

Era industri 4.0 adalah teknologi yang dikembangkan untuk bekerja secara otomatisasi dengan IoT dan robotik yang masih membutuhkan tenaga manusia, dan titik perhatiannya pada proses otonom, semi-otonom, otomatisasi hyper, robotika canggih, sistem pengoptimalan mandiri, pertukaran data, dalam suatu perusahaan, organisasi di pasar global. Suatu perkembangan dalam sejarah teknologi yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 di Jerman dengan istilah industri 4.0 yang awalnya ditujukan untuk industri (manufaktur) dan secara resmi dipresentasikan di pameran Hannover Messe. Kemudian dikembangkan di Jepan pada tahun 2017, dengan istilah Industri/society 5.0 yang visinya mengembalikan tenaga kerja kedalam industri dan prusahaan-perusahaan yang dinilanya kurang efektif. Society 5.0 di pameran CeBIT, juga dilaksanakan di Jerman.  

Lalu apa Itu Revolusi Industri 5.0? yaitu merupakan model produksi baru yang difokuskan adanya  pada interaksi secara aktif dan langsung antara manusia dan mesin. Dengan melihat fase perkembangan sebelumnya adalah munculnya teknologi digital: kemajuan seperti Industrial Internet of Things (IoT) atau kombinasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan Big Data—yang sebelumnya cloud—telah menciptakan atau mewujudkan teknologi jenis baru yang berbasis data bagi perusahaan ataupun lembaga lain yang menggunakannya. Proses tersebut kemudian dimaknai sebagai Intelijen Operasi dan Intelijen Bisnis berbasis data yang digunakan untuk membuat keputusan yang akurat dalam menerapkan suatu teknologi.

Banyak kajian yang menyatakan bahwa pengembangan teknologi dengan label sosiety 5.0 disebabkan akibat atau dampak pandemi, yang memfokuskan pada topik-topik penelitian dan pengembangan pada keberlanjutan, ketahanan, dan seruan untuk menempatkan orang lebih sentral dalam aktivitas industri. Aspek manusianya yang dimenjadikan subjek diperhatikan oleh pembuat kebijakan dan organisasi.

Industri 5.0 mengalihkan fokus dari nilai pemegang saham ke nilai pemangku kepentingan dan memperkuat peran dan kontribusi industri kepada masyarakat. Dengan kata lain bahwa society 5.0 menempatkan orang sebagai pusat. Sebelumnya Industri 4.0 pada dasarnya didorong oleh konvergensi siber-fisik, diaktifkan oleh IoT (Internet of Things), teknologi pendukung, digitalisasi, otomatisasi, dan konvergensi TI dan OT (kependekan dari teknologi operasional tetapi juga tentang orang dan tim khusus di dalamnya, seperti dengan IT). Ada lebih banyak teknologi dan elemen, seperti apa yang disebut sistem cyber-fisik, integrasi horizontal dan vertikal, perpindahan dari otomasi industri ke transformasi digital industri, rantai nilai yang terhubung, dan banyak lagi. Kami telah menjelaskan semua ini secara mendalam dalam panduan Industri 4.0 kami.

Meskipun ini awalnya tidak pasti, visi Industri 4.0 juga terkait dengan gagasan revolusi industri keempat, di mana kita hidup. Sementara berbagai negara di seluruh dunia memiliki inisiatif serupa, Industri 4.0 dikenal di seluruh dunia tetapi masih memiliki konotasi Eropa. Dimensi Eropa ini juga hadir dalam gagasan Industri 5.0 atau setidaknya bahasa dikembangkan bukan penemuan baru Eropa. Di Amerika Serikat, dimana istilah IoT Industri, awalnya dalam arti Internet Industri (karenanya 'Konsorsium Internet Industri atau IIC), sering digunakan sebagai ganti Industri 4.0. Dan di Jepang, dengan Society 5.0, sebuah konsep yang jauh lebih luas, mereka telah memulai, mungkita dapat menerkanya sebagai revolusi industri 5.0. Semuanya relatif dan revolusi industri hari ini adalah masalah visi ke masa depan.

Namun, jauh dari revolusi dan kembali ke Industri 5.0. UE (uni Eropa) melihat Industri 5.0 sebagai pelengkap Industri 4.0 dan telah menempatkannya pada agendanya. Perusahaan riset dan konsultan serta pakar yang mulai berbicara tentang perlunya Industri 5.0 (juga di tempat lain) semuanya 'menciptakan' istilah tersebut untuk alasan yang kurang lebih sama dengan yang digunakan oleh UE. Mungkin ini akan dijadikan model industry bagi UE untuk memulihkan kesenjangan jarak dan ketimpangan bagi perkembangan ekonomi. Hal ini di tandai kembalinya tenaga kerja ke pabrik, melakukan produksi terdistribusi, rantai pasokan yang cerdas, dan penyesuaian akan kebutuhan yang berlebihan, semuanya bertujuan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang disesuaikan dari waktu ke waktu

Lalu apa latarbelakang kedua teknologi tersebut? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa antara industri 4.0 dengan society 5.0 dengan penamaan lain industri 5.0. Bahwa di Jerman sebagai tempat ditemukannya konsep industri 4.0 yang pertama kali pada tahun 2011, dengan menitikberatkan proyeknya dengan pemanfaatan teknologi komputer, robotik  dalam bidang manufaktur. Ide utama dari konsep society 5.0 adalah pemanfaatan potensi teknologi terbarukan, seperti: Internet of things, smart factiory, digital mapping, dalam konteks produksi industri dan produk yang “smart”. Dan tujuan daripada konsep baru adalah untuk menciptakan interkoneksi dan transparansi informasi untuk membantu umat manusia dalam dalam aktivitas kerjanya sehari-hari di bidang manufaktur dan teknologi.  Sedangkan kemunculan atau diciptakannya society 5.0 yang berasal dari Jepang itu dilatarbelakangi oleh upaya menyelesaikan problem yang ada dalam konsep industri 4.0. Misalnya, adanya ketidak seimbangan atau jarak ketimpangan antara kesejahteraan masyarakat dengan perkembangan teknologi. Karena itu tujuan konsep society 5.0 adalah untuk menghapus batasan dan jarak antara manusia dan teknologi, untuk mewujudkan masyarakat di mana orang dapat menikmati hidup dengan nyaman dan sukses. Jadi titik focus tujuan konsep ini sekali lagi ada upaya menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi pada aspek kemanusiaan. Tetapi juga bertujuan bukan hanya untuk kemakmuran segelintir orang, tetapi untuk seluruh umat manusia. Sekalipun konsep society 5.0 berasal dari Jepang tetapi tujuannya bukan hanya untuk kesejahteraan negara Jepang saja tetapi harus dikembangkan ke beberapa negara lainnya. Teknologi yang dikembangkan ini, mestinya tidak perlu diragukan lagi dan diharapkan untuk menyumbang banyak untuk penyelesaian problema dan berkontribusi bagi perkembangan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

Dari bahasan sebelumnya dapat kita petakan kedua karakter teknologi yang dibangun dengan  kedua teknologi tersebut. Dalam Industri 4.0 memiliki pilar-pilar yang menjadi karakteristiknya, yaitu: Pertama, penggunaan cyber-physical systems. Kedua, penggunaan Internet of things dan teknologi internet dalam segala aspek kehidupanKetiga, meningkatnya penggunaan sistem komputer yang terhubung oleh internetKeempat, cognitive computing dan permulaan kemunculan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)Kelima, maraknya automatisisasi di bidang pekerjaan.

Sedangkan dalam konsep Society 5.0 disebutkan sebagai berikut: Pertama, sebuah tahap peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan teknologi dan inovasi (science technology inovation (STI)). Kedua, society 5.0 memiliki karakteristik terfokus pada aspek kemanusiaan dan menjadikan titik tumpu perkembangannya, terbuka, berkelanjutan dan inklusif. Dimulai motivasi untuk melakukan percobaan lebih banyak untuk terus meningkatkan taraf kehidupan bagi umat manusia. Ketiga, kesempatan untuk semua orang agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Keempat, menciptakan paradigma baru bagi umat manusia supaya dapat berkolaborasi dan berfokus pada tujuan yang sama untuk masa depan umat manusia. Kelima, society 5.0 tidak mempriortiaskan kemajuan teknologi dan ekonomi yang akan berpihak pada ahli tertentu. Tetapi nyata akan memprioritaskan kemajuan semua aspek kehidupan di masyarakat dan tidak bersifat ekslusif.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa society 5.0 merupakan upaya manusia untuk membuat kemajuan teknologi, ekonomi, dan kehidupan yang nyaman secara inklusif. Perkembangan yang membawa perubahan dari industri 4.0 untuk menuju society 5.0 tidak lain fokus tujuannya untuk untuk mencapai kemajuan bersama bagi umat manusia, sebagai upaya tumbuh, berkembang bersama dengan teknologi. Mungkin saja dimasa depan kita dapat menemukan penggabungan antara manusia dan mesin, yang bekerja dalam harmoni untuk mencapai kemajuan bersama. Sekalipun capaian dengan cita-cita tersebut masih terasa jauh, namun terkadang tanpa disadari dapat dikembangkan oleh sekelompok manusia dengan depat dan datang teramat cepat.

No comments:

Post a Comment